Kamis, 29 April 2010

SEBUAH PELAJARAN KERENDAHAN HATI

Satu hari sang kalif, Haroun-al-Raschid membuat sebuah perayaan yang besar. Perayaan diadakan di ruang yang teragung dari istana. Dinding dan langit-langitnya berkelip dengan emas dan permata yang berharga. Meja didekorasi dengan permata yang jarang dilihat dan tumbuhan dan bunga yang indah.

Semua bangsawan Persia dan Arabia ada disana, Banyak orang bijak dan penyair dan pemusik juga diundang.

Ditengah perayaan kalif memanggil seorang penyair, Abul Atayah, dan berkata, “ O pangeran dari pembuat sajak, tunjukkan kami keahlianmu. Gambarkan dalam sajak kegembiraan dan kemeriahan perayaan ini.”

Penyajak agak merah dan memulai: “Hidup, O kalif dan nikmati milik sendiri dalam perlindungan kemegahan istananya.”

“Itu adalah awal yang bagus,” kata Raschid.”Biarkan kami mendengar sisainya”

penyajak melanjutkan :” biarlah setiap pagi membawa anda beberapa kebahagiaan baru. Biarlah setiap malam melihat bahwa semua kebijaksanaannya telah dilakukan.”

“Bagus! Bagus!” kata kalif,”Teruskan.”

Penyajak menundukkan kepalanya dan mentatinya :” Tetapi saat waktu kematian datang, O kalif ku, kemudian aduh ! Engkau akan belajar bahwa semua kesenangan yang ada dulu hanyalah sebuah bayangan.”

Mata kalif dipenuhi dengan air mata. Perasaan mencekiknya. Dia menutupi mukanya dan menangis.

Kemudian satu dari petugas, yang duduk dekat penyair, manangis:
“Berhenti! Kalif berharap kamu untuk membuat orang tertawa dengan pikiran yang menyenangkan, dan kamu memenuhi pikirannya dengan kesedihan.

“Biarkan penyair sendiri,” kata Raschid.” Dia telah membuat saya melihat dalam kebutaan, dan mencoba membuka mata saya.”

Haroun-al-Raschid adalah yang terbesar dari semua kalif Baghdad
Dalam bukunya yang indah, disebut “Malam Arabian,” ada banyak cerita menarik tentangnya.

0 komentar:

Posting Komentar