Kamis, 29 April 2010

DESAS DESUS

“Anak anak, bukankah saya sudah mengatakannya pada kalian ?”

Kepala sekolah berbicara dengan marah. Dia dalam masalah karena muridnya tidak mau belajar. Kapan pun dia balik kembali, mereka pasti mulai berbisik satu dengan yang lainnya.

“Para perempuan, berhenti berbisik-bisik. Saya bilang.”

Tetapi tetap mereka masih berbisik, dan dia tidak dapat mencegahnya. Setengah sore sudah habis, dan masalahnya berkembang. Kemudian kepala sekolah memikirkan suatu rencana.

“Anak-anak,” dia berkata,” kita akan bermain permainan baru. Siapa yang berikutnya yang berbisik harus keluar dan berdiri ditengah lantai. Dia harus berdiri sampai dia mencari orang lain berbisik. Kemudian dia akan mengatakan pada saya namanya yang akan datang dan menggantikan dirinya. Dia akan kembali, dan akan mengawasi dan melaporkan siapa yang pertama yang dia lihat yang berbisik.
Dan kita akan meneruskan permainan ini sampai sekolah selesai. Anak-anak yang berdiri pada waktu itu akan dihukum semua dari kalian.”

“Hukumannya apa, Mr. Johnson?” tanya bocah pemberani, anak nakal.”yang cukup berat,” jawab kepala sekolah. Dia lelah, jengkel, dan sulit mengetahui apa yang dia katakan.

Anak-anak berfikir permainan baru sangat menyenangkan. Pertama, Tommy Jones berbisik ke Billy Brown dan pertama kali dipanggil ke depan. Tidak kurang dari dua menit, Billy melihat Mary Gree berbisik, dan dia menggantikan tempatnya. Mary melihat ke sekeliling dan melihat Samuel Miller menanyakan temannya untuk pensil dan Samuel dipanggil. Dan demikian menyenangkan sampai akhirnya jam menunjukkan kurang dari sepuluh menit sampai kelas akan selesai.

Kemudia semua menjadi baik dan sangat hati-hati, karena tidak ada satupun yang berharap untuk berdiri pada saat kelas selesai. Mereka tahu bahwa kepala sekolah akan menjaga perkataannya.

Jam berdentang sangat keras, dan Tommy Jones, yang berdiri sampai empat kali, mulai merasa gelisah. Dia berdiri dengan satu kaki dan kemudian pada kaki yang lain dan mengawasi dengan sangat dekat; tetapi tidak seorangpun yang berbisik. Mungkinkan dia yang akan mendapatkan hukuman ? tiba-tiba, dia sangat senang, dia melihat Lucy Martin kecil yang kurus melewati mejanya dan berbisik ke teman yang ada didepannya.

Sekarang Lucy, yang adalah kesayangan sekolah. Semua orang menyayanginya, dan itu adalah pertama kalinya dia berbisik hari itu. Tetapi Tommy tidak mempedulikannya. Dia berharap dapat meloloskan diri dari hukuman dan dia memanggil “Lucy Martin!” dan pergi dengan bangganya ke kursinya.

Lucy kecil tidak bermaksud untuk berbisik. Ada sesuatu yang sangat ingin dia ketahui sebelum pulang, dan karenanya, tanpa berfikir, dia condong kedepan dan hanya membisikkan tiga kata kecil. Dengan air mata dimatanya dia pergi keluar dan berdiri di tempat pembisik.

Dia sangat malu dan terluka, untuk pertama kalinya dia dipermalukan di sekolah, temannya yang lain merasa kasihan bahwa dia harus menderita dan penasaran apa yang akan dilakukan kepala sekolah akan menjadi nyata sesuai dengan perkataannya.

Jam terus berdentang. Ini hanya tersisa satu menit sampai bell akan berbunyi yang akan menandakan kelas selesai. Betapa memalukannya, Lucy Lucy yang lembut akan dihukum karena anak-anak yang tidak patuh!
Kemudian tiba-tiba, seorang anak yang canggung yang duduk tepat didepan meja kepala sekolah berbalik kebelakang dan berbisik ke Tommy Jones yang tiga meja jauhnya.

Semua orang melihatnya. Lucy Martin kecil melihatnya melalui air matanya, tetapi dia tidak mengatakan apapun. Semua orang sangat heran, karena anak itu adalah murid terbaik disekolah, dan dia belum pernah melanggar aturan.

Hanya tersisa setengah menit sekarang. Anak yang canggung itu kembali lagi dan berbisik dengan keras sehingga kepala sekolah dapat mendengarnya: “Tommy, kamu layak mendapatkan hukuman!”

"Elihu Burritt, gantikan tempatmu ke depan,” kata kepala sekolah dengan keras. Anak yang canggung itu melangkah keluar dengan cepat dan Lucy Martin kecil kembali ke kursinya dengan menangis. Pada waktu yang sama bell berbunyi dan sekolah selesai.

Setelah semua lainnya pulang ke rumah, dia mengambil balok panjang dan berkata:”Elihu, saya kira saya harus seperti yang saya katakan. Tetapi katakan pada saya kenapa kamu dengan bebasnya melanggar aturam terhadap bisikan.”

“SAya melakukannya untuk menyelamatkan Lucy kecil,” kata anak yang canggung itu, berdiri disana dengan tegak dan berani. “Saya tidak tahan melihatnya dihukum.”

“Elihu, kamu boleh pulang,” kata kepala sekolahnya.

Semua ini terjadi bertahun-tahun lalu di New Britain, Connecticut. Elihu Buritt adalah anak yang miskin yang dengan tekun belajar. Dia bekerja bertahun-tahun sebagai pandai besi dan mempelajari buku kapanpun dia punya waktu luang. Dia mempelajari banyak bahasa dan menjadi terkenal diseluruh dunia sebagai “Pandai besi yang belajar.”

0 komentar:

Posting Komentar