Kamis, 29 April 2010

GEMBALA – BOCAH PELUKIS

Suatu hari seorang pelancong berjalan melalui bagian dari Italy dimana banyak domba sedang memakan rumput. Dekat atas bukit dia melihat seorang gembala bocah berada ditanah sementara kumpulan domba dan lembu merumput disekitarnya.

Saat dia datang mendekat, dia melihat bocah itu memegang batang arang ditangannya, dimana dengan itu dia menggambar sesuatu di batu yang datar. bocah itu sangat serius dengan yang dilakukannya sehingga tidak melihat orang asing.

Orang asing itu membungkuk padanya dan melihat gambar yang dia buat pada batu itu. Itu adalah gambar dari domba, dan digambar dengan sangat baik sehingga membuat orang asing itu dipenuhi dengan keherenan.

“Siapa nama mu, anakku?” katanya.
Anak itu kaget. Dia melompat dengan kakinya dan melihat ke atas ke orang baik itu.

“Nama saya Giotto,” jawabnya.

“Siapa nama ayahmu?”

“Bondone.”

“Dan milik siapaka domba-domba ini?”

“Mereka milik orang kaya yang tinggal di rumah besar putih disana diantara pohon. Ayah saya bekerja diladang dan saya menjaga domba.” “Apakah kamu mau tinggal dengan saya, Giotto? Saya akan mengajarkan kamu menggambar domba dan kuda, bahkan orang,” kata orang asing itu.

Wajah anak itu berseri-seri dengan gembira. “ saya akan menyukai untuk mempelajari melakukan itu ---oh, dan lebih lagi!” jawabnya. “Tetapi saya harus melakukan apa yang dikatakan ayah saya.” “Mari pergi dan tanyakan padanya,” kata orang asing itu.



Orang asing itu bernama Cimabue. Dia adalah pelukis paling terkenal pada waktu itu. Lukisannya dikenal dan dikagumi di berbagai kota di Italy.

Bondone terkejut saat Cimaboe menawarkan untuk membawa anaknya ke Florence dan mengajarkannya untuk menjadi pelukis besar.

“Saya tahu anak itu dapat menggambar dengan baik dan indah,” katanya. “Dia tidak suka melakukan hal lainnya. Mungkin dia akan melakukan lebih baik dengan anda. Ya, anda boleh membawanya.’

Dalam kota Florence, Giotto kecil melihat beberapa lukisan terbaik di dunia. Dia belajar begitu cepat yang dia bisa agar segera melukis dengan sebaik Cimaboe.

Suatu hari Cimaboe sedang melukis gambar wajah seorang pria. Malam tiba sebelum dia menyelesaikannya. “Saya akan meninggalkannya sampai pagi,” katanya; maka cahaya akan menjadi lebih baik.

Paginya, saat dia melihat ke lukisannya, dia melihat seekor lalat di hidung gambarnya. Dia mencoba untuk menghapusnya, tetapi gambarnya masih tetap ada. Itu hanyalah gambar lalat.

“Siapa yang melakukannya? “ teriaknya. Dia marah, dan tetapi dia juga senang.

Giotto kecil datang dari sudut, menggigil dan malu.” Saya melakukannya tuan,”katanya. “Itu adalah tempat yang bagus untuk menggambar seekor lalat dan saya tidak pernah berfikir untuk merusak gambar anda.”

Dia mengira akan dihukum. Tetapi Cimabue memujinya untuk keahliannya yang hebat. “ada sedikit orang yang dapat menggambar seekor lalat dengan bagus.”” Katanya.

Ini terjadi enam ratus tahun yang lalu, di kota Florence di Italy. Gembala kecil itu menjadi pelukis terkenal dan menjadi teman dari orang-orang terkenal.

0 komentar:

Posting Komentar