Kamis, 29 April 2010

KALIF DAN PENYAIR

Suatu waktu ada seorang Arab yang terkenal bernama Al Mansur. Dia adalah penguasa dari semua Arab, dan sebelumnya dipanggil kalif.

Al Mansur menyukai puisi dan sangat menyukai mendengar sajak puisi berulang kali . Kadang kala, jika sebuah puisi sangat menyenangkan, dia memberi panyair hadiah. Satu hari ada seorang penyair bernama Thalib datang ke kalif dan membawakan puisi yang panjang. Pada saat dia selesai, dia membungkuk, dan menunggu, berharap dia akan diberi hadiah.

“Apa yang ingin kamu miliki” tanya kalif, “tiga ratus keping emas, atau tiga perkataan bijaksan dari bibir saya?”
Penyair sangat berharap untuk menyenangkan kalif. Sehingga dia berkata,” Oh, tuanku, setiap orang sebaiknya memilih kebijaksanaan ketimbang kekayaan.”

Kalif tersenyum dan berkata, “ baiklah kemudian, dengarlah perkataan bijaksana pertama berbunyi : pada saat mantel kamu tanggalkan, jangan menjahitnya dengan tambalan seadanya yang baru; itu akan membuatnya jelek.”

“Oh, sayangku!” rintihan penyair.
“ Ada pergi seratus gold keping semua pada suatu waktu.” Kalif tersenyum lagi.

Kemudian dia berkata, “ dengarkan sekarang ke perkataan bijak yang kedua. Yaitu : pada saat kamu meminyaki janggut, jangan meminyakinya terlalu banyak, agar tidak mengotori baju kamu.”

“Buruk dan buruk!” rintihan penyair yang malang.”

" Ada pergi kedua ratus. Apa yang harus saya lakukan?”

“Tunggu, dan saya akan mengatakannya padamu,” kata kalif; dan dia tersenyum lagi. “Perkataan bijaksana saya yang ketiga adalah –“

“O kalif, mohon belas kasih!” tangis penyair.”Simpan potongan yang ketiga untuk kamu gunakan sendiri, dan biarkan saya memiliki emasnya.”

Kalif tertawa saat itu, dan begitu juga orang yang mendengarnya. Kemudian dia memerintahkan bendaharanya untuk membayar lima ratus pcs emas; untuk, tentu saja puisi yang dia bawakan adalah cukup baik.
Kalif, Al Mansur, hidup hampir seribu dua ratus tahun yang lalu. Dia adalah seorang yang membangun kota yang terkenal dan indah disebut Baghdad.

0 komentar:

Posting Komentar