Kamis, 29 April 2010

KESALAHAN PEMILIK PENGINAPAN

Pada saat John Adams adalah presiden dan Thomas Jefferson adalah wakil presiden Amerika Serikat, belum ada rel kereta api diseluruh dunia.

Orang-orang tidak banyak berpergian. Disana tidak ada jalan, jalan yang halus seperti yang ada sekarang. Jalan-jalan berliku dan berlumpur dan kasar.

Jika seseorang harus pergi dari satu kota ke kota lainnya, dia sering menunggang kuda. Daripada tempat barang untuk pakaiannya, dia membawa sepasang sedel. Daripada duduk pada gerbong, dia berguncang-guncang melalui lumpur dan terperosok, mengarahkan angin dan cuaca.

Pada suatu hari, beberapa orang duduk di pintu hotel Baltimore. Saat mereka melihat ke jalan, mereka melihat seorang penunggang datang. Dia menunggang dengan sangat lambat dan keduanya dia dan kudanya menjepret dengan lumpur.

“Disana datang petani tua Mossback,” kata salah satu orang, tertawa.” Dia baru saja dari hutan.”

“Dia terlihat memiliki waktu yang sulit,”kata yang lain; “saya heran dimana dia akan istirahat nanti malam.”

“Oh, tempat apapun akan nyaman buatnya,” jawab pemilik penginapan. “Dia adalah salah satu sobat pedesaan yang dapat tidur di tempat jerami dan makan dengan kuda.”

Pelancong segera ada dipintu. Dia berpakaian dengan sederhana dan dengan rambut merah –coklat dan lumpur terciprat diwajahnya, terlihat seperti orang kampung pekerja keras yang baru saja dari hutan.

“Apakah ada kamar disini untuk saya?” dia bertanya pada pemilik penginapan. Sekarang pemilik penginapan membanggakan dirinya karena menjaga hotel kelas-satu, dan dia takut tamunya tidak akan menyukai pelancong yang terlihat kasar. Sehingga dia menjawab:”Tidak pak, Setiap kamar sudah penuh, Satu tempat yang bisa saya berikan adalah gudang.”

“ Baiklah, kalau begitu,” jawab orang asing,” saya akan lihat apa yang dapat anda lakukan untuk saya di Planters’Tavern, berputar ke sudut; dan dia menunggang jauh.

Sekitar satu jam kemudian, seorang dengan pakaian rapi datang ke hotel dan berkata,” saya berharap bertemu dengan Mr.Jefferson.”

"Mr. Jefferson!" kata pemilik penginapan.

“Ya, pak. Thomas Jefferson, wakil presiden Amerika Serikat.”

“Dia tidak disini.”

“Oh seharusnya dia ada. Saya bertemu dengannya saat dia menunggang masuk ke kota, dan mengatakan niatnya untuk berhenti di hotel ini. Dia kesini sekitar satu jam lalu.”

“Tidak, dia belum. Orang yang kesini untuk menginap sehari hanya seorang tua bodoh yang bercipratan lumpur sehingga anda tidak dapat melihat mantelnya. Saya mengirimnya ke Planters.”

“Apakah dia memiliki rambut merah-coklat, dan dia menunggang kuda abu-abu ?”
“Ya, dan cukup tinggi.”

“Itu adalah Mr.Jefferson,” kata pria itu.

“Mr.Jefferson!” teriak pemilik penginapan. “Apakah dia wakil presiden?

Kesini Dick! Buatlah kamar terbaik. Taruh semuanya dalam pesanan yang sangat baik,
Betapa bodohnya saya, saya akan menjemput Mr.Jefferson! dia akan memiliki semua kamar terbaik di rumah dan kamar tamu juga, saya akan pergi ke Planters dan menjemputnya kembali.

Jadi dia pergi ke hotel lainnya dimana dia menemukan wakil presiden duduk dengan beberapa teman di kamar tamu.

“Mr.Jefferson,” katanya,” saya datang untuk meminta maaf. Anda terlalu terciprat dengan lumpur sehingga saya pikir anda hanya beberapa petani tua. Jika anda datang kembali ke rumah saya, anda akan mendapatkan kamar terbaik, -- ya semua kamar yang anda inginkan. Apakah anda mau datang?”

“Tidak,” jawab Mr.Jefferson. “Seorang petani seperti halnya sama dengan pria lainnya; dan dimana tidak ada kamar untuk seorang petani, maka disana juga tidak ada kamar untuk saya.”

0 komentar:

Posting Komentar