Kamis, 29 April 2010

PENGINTAI CILIK

Pada saat Andrew Jackson masih anak-anak dia tinggal dengan ibunya di South Carolina. Dia berumur delapan tahun saat dia mendengar tentang penunggang Paul Revere dan perang terkenal di Lexington.

Itu adalah perang yang panjang, yang disebut Perang Revolusioner, dimulai.
Prajurit raja dikirimkan ke semua bagian negeri. Orang-orang menyebut mereka British. Beberapa memanggilnya”mantel merah.”

Ada banyak perkelahian; dan beberapa perang besar berada diantara Inggris dan Amerika.

Akhirnya Charleston, di South Carolina, diambil oleh Inggris. Andrew Jackson kemudian seoarang yang tinggi putih-laki-laki berambut, berumur tiga belas tahun.

“Saya akan membantu menyerang mantel merah Inggris keluar dari negeri ini,” katanya ke ibunya.

Kemudian, tanpa kata lain, dia menunggang kuda kecil peternakan kakaknya dan berlari.
Dia belumcukup tua untuk menjadi prajurit, tetapi dia dapat menjadi pengintai—dan dia adalah pengintai yang baik.

Dia sangat tinggi---setinggi pria dewasa. Dia tidak takut terhadap apapun. Dia kuat dan siap untuk setiap tugas .

Suatu hari dia menunggang melewati hutan, beberapa prajurit Inggris melihatnya. Mereka dengan cepat mengelilinginya dan memasukkannya kedalam penjara mereka.

“Ikut kami,” kata mereka,” dan kami akan mengajari kamu bahwa prajurit raja tidak dapat disepelekan.”
Mereka membawanya ke kemah Inggris.

“Siapa namamu, pemberontak muda? “ kata kapten Inggris.

“Andy Jacson.”

“Baiklah, Andy Jacson, turunlah kesini dan bersihkan lumpur pada sepatu saya.”

Mata abu-abu Andrew menyala dan dia berdiri tegak dan angkuh didepan keangkuhan kapten.

“Pak,” katanya,” Saya adalah tawanan perang, dan menuntut untuk diperlakukan sebagaimana mestinya.”

“Kamu pemberontak!” teriak kapten.”Kamu turun kesini dan bersihkan sepatu boot itu sekali.”


Anak laki-laki kurus, tinggi yang terlihat akan bertumbuh lebih tinggi, dan dia menjawab,” saya tidak akan menjadi pelayan orang Inggris manapun selama saya hidup.”

Kapten sangat marah. Dia mengeluarkan pedangnya dan memukul anak itu dengan sisi datarnya. Andrew menangkis tangannya dan terluka pada tulang kakinya.

Beberapa petugas lainnya, yang telah melihat semua kejadian, teriak ke kaptennya,” Memalukan! Dia adalah seorang yang pemberani. Dia layak diperlakukan sebagai seorang pria sejati.”

Andrew tidak bertahan lama di penjara. Prajurit Inggris segera mengembalikannya ke Chaleston, dan dia diperbolehkan pulang.

Pada waktunya, Andrew Jackson menjadi seorang yang besar. Dia terpilih di Kongres, dia dipilih sebagai hakim pengadilan Tennessee, dia ditetapkan sebagai jendral angkatan darat, dan yang terakhir selama delapan tahun dia menjadi presiden Amerika Serikat.

0 komentar:

Posting Komentar