Kamis, 29 April 2010

BOCAH DAN SERIGALA

Di Perancis, suatu waktu hiduplah seorang yang sangat terkenal yang dikenal sebagai Marquis de Lafayatte. Pada saat masih anak-anak ibunya memanggilnya Gilbert.

Ayah Gilbert de Lafayette dan kakeknya dan buyut-buyutnya telah menjadi pemberani dan seorang bangsawan. Dia sangat bangga untuk memikirkan dirinya dan berharap dia akan tumbuh seperti mereka,

Rumahnya di pedesaan tidak jauh dari hutan yang besar. Seringkali, saat dia masih anak-anak, dia mengambil jalan panjang diantara pohon dengan ibunya.

“Ibu,” dia akan berkata,”jangan takut. Saya bersama ibu dan saya tidak akan membiarkan sesuatu melukai ibu.”

Suatu hari pesan datang bahwa serigala liar terlihat didalam hutan. Orang itu mengatakan bahwa ada seekor serigala yang besar dan telah membunuh beberapa domba petani.

“Bagaimana saya dapat menemukan serigala itu”, kata Gilbert kecil.

Dia baru berumur tujuh tahun tetapi sekarang semua pikirannya adalah tentang binatang liar jahat yang ada dalam hutan.

“Dapatkah kita berjalan pagi ini?” tanya ibunya.
“Oh, ya!” kata Gilbert. “Mungkin kita dapat melihat serigala itu diantara pepohonan.
Tetapi jangan takut.


Ibunya tersenyum, dia merasa cukup yakin tidak ada bahaya.

Mereka tidak pergi jauh dalam hutan. Ibunya duduk di bayangan pohon dan mulai membaca buku baru yang dia beli sehari sebelumnya. bocah itu bermain di rumput didekatnya.

Matahari hangat. Lebah berdengung diantara bunga. Burung kecil bernyanyi lembut. Gilbert melihat keatas dari permainannya dan melihat ibunya sangat dalam tertarik dengan bukunya.

“Sekarang untuk serigala!” katanya ke dirinya sendiri.

Dia berjalan dengan cepat, tetapi sangat tenang, turun jalur ke pohon yang gelap. Dia mencari dengan semangat ke sekeliling, tetapi yang dilihat hanya tupai membongkar pohon dan kelinci berharap menyebrang jalan.

Segera dia datang ke tempat yang lebih liar. Ada semak yang sangat dekat bersama dan jalan kecil ke ujung. Dia mendorong semak kesamping dan pergi sedikit lebih jauh. Bagaimanapun masih seperti sebelumnya!

Dia dapat melihat ruang terbuka hijau; dan kemudian pohon terlihat lebih tebal dan gelap.”Ini hanya tempat untuk serigala,” pikirnya.

Kemudian, pada suatu kali, dia mendengar langkah kaki, sesuatu mendorong jalannya melalui semak. Ini akan mendatanginya.

“Ini adalah serigala saya yakin! Ini tidak akan melihat saya sampai dia datang sangat dekat.
Kemudian aku akan meloncat keluar dan melemparkan tangan saya disekeliling lehernya dan mencekiknya sampai mati.
Binatang itu datang lebih dekat, dia dapat mendengar langkah kakinya. Dia mendengar nafas berat. Dia masih berdiri dan menunggu.

“dia akan mencoba untuk menggigit saya,” pikirnya. “mungkin dia akan mencakar saya dengan kukunya yang tajam. Tetapi saya akan berani. Saya tidak akan menangis. Saya akan mencekiknya dengan tangan saya yang kuat. Kemudian menjatuhkannya keluar semak dan memanggil ibu untuk datang dan melihat.

Binatang liar itu sangat dekat dengannya sekarang. Dia dapat melihat bayangan seperti mengintip melalui kumpulan daun. Nafasnya bergerak cepat. Dia bertumpu pada kakinya dengan kuat dan siap untuk lepas.

“Betapa bangganya ibu nanti dari anaknya yang pemberani!”

Ah! Disana serigalanya! Dia melihat kepalanya bergetar dan mata besarnya berputar. Dia melompat dari tempat persembunyiannya dan mengunci disekeliling lehernya.

Dia tidak mencoba untuk menggigit atau mencakar. Dia bahkan tidak mengeram. Tetapi melompat dengan cepat kedepan dan melempar Gilbert ke tanah. Kemudian dia berlari keluar ke ruang terbuka dan berhenti untuk memandangnya.

Gilbert segera berdiri. Dia tidak terluka sama sekali. Dia melihat binatang itu, dan binatang apa yang anda pikir tadi?

Itu bukan serigala. Itu hanya seekor anak sapi peliharaan yang datang kesana untuk makan diantara semak.

Bocah itu sangat malu. Dia segera kembali ke jalan dan berlari ke ibunya. Airmata di matanya; tetapi dia mencoba untuk terlihat berani.

“O Gilbert dari mana saja kamu?” kata ibunya.

Kemudian dia menceritakan apa yang sudah terjadi. Bibirnya gemetar dan mulai menangis.



“Tidak apa-apa, sayangku,” kata ibunya.”kamu sudah sangat berani tadi, dan beruntung tidak ada serigala disana. Kamu menghadapi apa yang kamu anggap bahaya besar, dan kamu tidak takut. Kamu adalah pahlawan saya.”

Pada saat rakyat Amerika berperang untuk membebaskan mereka dari aturan raja Inggris, Marquis de Lafayatte membantu mereka dengan orang-orang dan uangnya. Dia adalah teman Washington. Namanya diingat dalam negara Amereika sebagai pria pemberani dan terhormat.

0 komentar:

Posting Komentar