Kamis, 29 April 2010

RAJA DAN LEBAH-LEBAH

Suatu hari Raja Salomo duduk di tahtanya, dan para pembesar berdiri mengelilinginya.

Tiba-tiba pintunya terbuka dan Ratu Sheba datang.

“O Raja,” katanya,” di dalam negara saya sendiri, jauh, sangat jauh, saya telah mendengar tentang kekuatan dan keagungan Raja, tetapi terlebih tentang kebijaksanaan raja. Seseorang memberi tahu saya tidak ada teka-teki yang begitu cerdik yang tidak dapat dipecahkan. Apakah ini benar?”

“Itu seperti yang anda katakan, O Ratu,” Jawab Solomon.

“Baiklah, saya punya teka-teki dimana saya akan menguji kebijaksanan Raja. Dapatkah saya menunjukkannya pada Raja?”

“Tentu saja, O Ratu.”

Kemudian dia memegang ke atas disetiap tangannya sebuah karangan bunga melingkar yang indah. Karangan bunga itu sangat mirip dan tidak ada satupun yang bersama dengan Raja yang dapat menunjukkan perbedaan yang ada.

“Satu dari rangkaian ini.” kata ratu,” ini dibuat dari bunga yang dipetik dari taman raja. Yang lainnya dibuat dari bunga buatan, dibentuk dan diwarnai oleh seniman yang ahli. Sekarang, katakan, O Raja, manakah rangkaian bunga yang benar dan mana yang bukan?”

Raja, sekali lagi, diberi teka-teki. Dia mengangkat dagunya. Dia melihat ke rangkaian bunga pada setiap sisi. Dia mengerutkan dahi. Dia mengigit bibirnya.

“Manakah yang sebenarnya?” ratu bertanya lagi.

Raja masih belum menjawab.
“Saya telah mendengar bahwa Raja adalah orang paling bijaksana di dunia,” katanya, “dan pastilah ini sesuatu yang sederhana yang seharusnya tidak membingungkan raja.”

Raja susah bergerak di tahta emasnya. Pegawainya dan pembesar menggelengkan kepala. Beberapa akan tersenyum, jika mereka berani.

“Lihat bunganya baik-baik,” kata ratu, “dan beri tahu kami jawabannya.”

Kemudian raja mengingat sesuatu. Raja ingat bahwa didekat jendelanya ada tumbuhan merambat yang memanjat dipenuhi dengan bunga yang manis. Dia mengingat dia melihat ada banyak lebah terbang diantara bunga-bunga tersebut dan mengumpulkan madu dari mereka.

Jadi katanya, “Buka jendela!”

Jendela terbuka. Ratu berdiri dengan tenang didekatnya dengan dua rangkaian bunga yang masih ada ditangannya. Semua mata melihat kenapa raja menagatakan,”Buka Jendela.”

Beberapa saat kemudian dua lebah terbang dengan bersemangat masuk. Kemudian datang yang lain dan yang lainnya. Semua terbang ke bunga yang ada disebelah kanan tangan ratu. Tidak ada satupun lebah seperti yang terlihat itu di tangan kirinya.

“O Ratu Sheba, lebah-lebah sudah memberikan kamu jawaban saya,” kemudian kata Solomon.

Dan ratu berkata,”Anda memang bijaksana, Raja Solomon. Anda dipenuhi dengan pengetahuan dari yang kecil dimana orang biasa akan melewatkannya tanpa diberitahu.

Raja Solomon hidup tiga ribu tahun yang lalu. Dia membangun kuil yang besar di Jerusalem dan terkenal karena kebijaksanaannya.

0 komentar:

Posting Komentar