Kamis, 29 April 2010

PEMBAWA CANGKIR MUDA

I


Dahulu kala, disana ada seorang pangeran kecil yang hidup di Persia yang namanya adalah Cyrus.

Dia tidak ditimang dan dimanja seperti pangeran lainnya. Walaupun ayahnya adalah seorang raja, Cyrus tumbuh seperti anak laki-laki orang biasa.

Dia tahu bagaimana bekerja dengan tangannya. Dia hanya makan makanan sederhana. Dia tidur ditempat tidur yang keras. Dia belajar untuk menahan lapar dan dingin.

Saat Cyrus dua belas tahun dia pergi dengan ibunya ke Media untuk mengunjungi kakeknya. Kakeknya bernama Astyages adalah raja Media dan sangat kaya dan berkuasa.

Cyrus sangat tinggi, kuat dan ganteng dan kakeknya sangat bangga terhadap dirinya. Dia berharap anak itu tinggal dengannya di Media. Dia sebelumnya memberikannya banyak hadiah dan segala seseuatu yang menyenangkan pangeran. Suatu hari Raja Astyages berencana untuk membuat suatu perayaan yang besar untuk anak itu. Meja-meja dipenuhi dengan semua jenis makanan, ada music dan tarian; dan Cyrus dapat mengundang tamu sebanyak yang dia inginkan.

Waktu untuk perayaan tiba. Semuanya sudah siap. Pelayan ada disana, berpakaian dengan seragam yang bagus. Pemusik dan penari pada tempatnya. Tetapi tidak ada seorangpun datang.

“Bagaimana ini, anakku sayang? Tanya raja. “Perayaan sudah siap, tetapi tidak ada seorangpun datang untuk ikut serta didalamnya.

“Itu karena saya belum mengundang satu orang pun,” kata Cyrus.” Di Persia kami tidak memiliki perayaan seperti itu. Jika seseorang lapar, dia makan beberapa roti dan daging, mungkin dengan beberapa seledri, dan sudah selesai. Kita tidak akan membuat semua kesulitan ini dan biaya untuk membuat makan malam yang enak supaya teman-teman kami bisa makan apa yang tidak baik untuk mereka.”

Raja Astyages tidak tahu apakah dia harus senang atau kecewa.

“Baiklah,” katanya,” semua makanan enak yang banyak ini disiapkan untuk perayaanmu. Apa yang akan kamu lakukan dengannya?”

“Saya berfikir untuk memberikannya pada teman kita,” kata Cyrus.

Jadi dia memberikannya satu porsi untuk petugas kerajaan yang mengajarkannya menunggang. Porsi yang lain dia berikan ke pelayan tua yang menjaga kakeknya. Dan sisanya dia bagi diantara perempuan yang menjaga ibunya.






II

Pembawa cangkir raja, Sarcas, sangat kecewa karena dia tidak diberikan bagian dalam perayaan itu. Raja juga heran kenapa orang ini, yang menjadi favoritnya, diremehkan.

“Kenapa kamu tidak memberikannya pada Sarcas?” tanyanya.

“Sebenarnya,” kata Cyrus,” saya tidak menyukainya. Dia angkuh dan suka menguasai, dia pikir dia dapat membuat figure yang baik saat dia menunggu raja.” “Dan itulah yang dilakukannya,” kata raja. “ Dia sangat ahli sebagai pembawa cangkir.” “Itu mungkin saja,” jawab Cyrus tetapi jika raja mengijinkan saya menjadi pembawa cangkir besok, saya pikir saya bisa melayani lebih baik.”

Raja Astyages tersenyum. Dia melihat Cyrus memiliki keiginannya sendiri dan dia sangat senang dengannya.

“Saya akan senang melihat apa yang dapat kamu lakukan,” katanya “ Besok, kamu akan menjadi pembawa cangkir raja.”




III

Kamu akan sulit mengetahui pangeran muda saat waktunya tiba baginya untuk muncul sebelum kakeknya. Dia memakai seragam mewah pembawa cangkir, dan datang kedepan dengan martabat dan keanggunan.

Dia membawa serbet putih di tangannya, dan memegang cangkir anggur dengan manisnya dengan tiga dari jarinya.
Tata kramanya sangat sempurna. Sarcas sendiri tidak dapat melayani raja setengahnya dengan baik.

“Hebat! Hebat!” teriak ibunya, matanya berkedip dengan bangga.

“Kamu melakukannya dengan baik” kata kakeknya.” Tetapi kamu lalai satu hal penting. Ini sudah aturan dan kebiasaan dari pembawa cangkir untuk menuangkan sedikit anggur dan merasakannya sebelum memberikannya ke saya. Ini yang kamu lupa lakukan.”

“Tentu saja, kakek, Saya tidak melupakannya,” jawab Cyrus.

“Lalu kenapa kamu tidak melakukannya?” tanya ibunya.

“Karena saya yakin ada racun dalam anggur.”

“Racun, anakku!” teriak Raja Astyages, terkejut.” Racun! Racun !”

“Ya, kakek, racun. Di hari yang lain saat raja duduk makan malam dengan pegawai raja, daya perhatikan bahwa anggur membuat anda berlaku aneh. Setelah para tamu meminumnya cukup sedikit, mereka mulai berbicara dengan bodoh dan bernyanyi dengan kencang; dan beberapa dari mereka tertidur. Dan raja, kakek sama buruknya dengan mereka. Kakek lupa bahwa kakek adalah raja, kakek melupakan semua tata karma. Kakek mencoba untuk berdansa dan jatuh di lantai, saya takut untuk minum sesuatu yang membuat seseorang melakukan hal seperti itu.”

“Tidakkah kamu pernah melihat ayahmu melakukannya?” tanya raja.

“Tidak, tidak pernah. Kata Cyrus. “Ayah tidak minum minuman belaka. Ayah minum untuk meredakan hausnya, dan hanya itu.”

Saat Cyrus menjadi dewasa, dia menggantikan ayahnya sebagai raja Persia; dia juga menggantikan kakeknya Astyages sebagai raja Media. Dia menjadi sangat bijak dan penguasa yang berkuasa, dan dia membuat negaranya terhebat yang kemudian dikenal. Dalam sejarah, dia sering disebut sebagai Cyrus yang Agung.

0 komentar:

Posting Komentar