Kamis, 29 April 2010

JENDRAL DAN RUBAH

Disana ada seorang jendral Yunani yang bernama Aristomenes. Dia adalah seorang yang pemberani dan semua orang sebangsanya mencintainya.

Suatu kali, bagaimanapun, dalam pertempuran yang besar dengan Spartan, pasukannya dikalahkan dan dia dimasukkan penjara.

Pada hari itu, orang-orang belum belajar untuk baik terhadap musuh mereka. Dalam perang, mereka kejam dan bengis; karena perang selalu membuat orang seperti itu.

Spartans membenci Aritomenes. Dia sudah memberikan mereka persoalan besar dan mereka berharap untuk menghancurkannya.

Di sebuah gunung dekat kota mereka, ada jurang sempit atau sebuah lubang dalam batu. Itu sangat dalam, dan tidak ada jalan untuk memanjat keluar dari situ.

Para Spartan berkata satu dengan yang lainnya,”Mari kita lempar sobat ini kedalam jurang batu. Kemudian kita yakin bahwa dia tidak akan membuat masalah dengan kita lagi.”

Sehingga prajurit ikut serta naik ke gunung dan menempatkannya pada tepi lubang batu yang menganga.” Cari tempat dimana kita mengirim semua musuh kita,” kata mereka. Dan mereka melemparnya kedalam.

Tidak ada yang tahu bagaimana dia lolos dari hancur berkeping-keping. Beberapa orang Yunani mengatakan ada elang yang menangkapnya dengan paruhnya dan membawanya tidak terluka ke bawah. Tetapi itu tidak mungkin.


Saya pikir dia pasti jatuh ke beberapa semak dan tanaman merambat yang tumbuh dibeberapa bagian jurang. Dan pada perkiraan tertentu dia tidak terluka banyak.

Dia meraba-raba sekeliling pada cahaya suram, tetapi tidak menemukan jalan untuk lolos. Dinidng batu mengelilinginya disetiap sisi. Tida ada tempat dimana dia dapat meletakkan kakinya untuk memanjat keluar.

Selama tiga hari dia berada di penjara yang asing. Dia menjadi lemah karena lapar dan haus. Dia berharap mati dari kelaparan.

Tiba-tiba dia terkejut dengan suara didekatnya. Sesuatu bergerak diantara batu dan dibawah jurang. Dia melihat dengan sunguh-sungguh dan segera melihat seekor rubah besar datang kedepannya.

Dia ada dengan tenang sampai hewan itu sangat dekat. Kemudian dia muncul dengan cepat dan menangkap ekornya.

Rubah yang ketakutan itu berlari secepat yang dia bisa; dan Aristomenes mengikuti, memgang ekornya. Dia berlari ke celah yang sempit dimana dia tidak pernah lihat sebelumnya, dan walaupun panjang, jalannya gelap, sedikit lecar cukup untuk badan manusia.

Aristomenes berpegangan. Dan akhirnya melihat sinar jauh diatas kepalanya. Itu adalah cahaya matahari yang menyinari pada jalan masuk lintasan. Tetapi segera jalannya menjadi terlalu sempit untuk dilewati badannya. Apa yang harus dia lakukan? Dia melepaskan rubah itu, rubah itu berlari keluar. Dan kemudian dengan pekerjaan yang sulit, dia mulai memperlebar jalan lintasan. Disini batunya lebih kecil, dan dia segera menghilangkan mereka sampai cukup muat untuk dilalui. Dalam waktu yang singkat dia bebas dan dalam udara terbuka.

Beberapa hari setelah ini para Spartan mendengar berita asing: “Aristomenes menjadi kepala pasukan Yunani lagi. “Mereka tidak dapat percaya.

0 komentar:

Posting Komentar