Kamis, 29 April 2010

PAKU SEPATU KUDA

I

Seorang pandai besi memakaikan sepatu seekor kuda.

“Pasang sepatunya cepat, raja berharap menungganginya di peperangan,” kata tukang kuda yang membawanya.

“Apakah kamu pikir akan ada perang?” tanya pandai besi.

“Hampir dipastikan, dan sangat segera juga,” jawab pria itu. “Musuh raja sekarang mempercepat, dan mereka siap berperang. Hari ini akan diputuskan apakah Richard atau Henry yang akan menjadi raja Inggris.”

Pandai besi pergi ke pekerjaannya. Dari gudang besi dia membuat empat sepatu kuda. Dia memukulnya dan membentuknya dan mengepaskan pada kaki kuda. Kemudian dia mulai memasangkannya.

Tetapi setelah dia memasang dua sepatu, dia menemukan bahwa dia tidak cukup paku pada dua lainnya. “Saya hanya punya enam paku,”katanya,” dan ini akan membutuhkan sedikitwaktu untuk memukul keluar sepuluh lebih.”

“Oh, baiklah,” kata tukang kuda, “apakah enam paku bisa? Taruh tiga disetiap sepatunya. Saya mendengar terompet sekarang. Raja Richard tidak akan sabar.”

Tiga paku pada setiap sepatu akan menahan mereka,” kata pandai besi. “Ya, saya pikir mungkin beresiko.”

Jadi dengan cepat dia menyelesaikan pemakaian sepatu dan tukang kuda bergegas membawa kuda pada raja.

II

Perang sudah mengamuk untuk beberapa saat. Raja Richrad menunggang kesana kemari dan kasana kemari, menyoraki orang-oanganya dan bertarung melawan musuhnya. Lawannya, Henry, yang berharap menjadi raja, menekannya dengan keras.

Jauh disana, pada sisi medan yang lain, Raja Richard melihat orang-orangnya mundur kebelakang. Tanpa pertolongannya mereka akan segera terpukul. Sehingga dia menunggang kudanya untuk membantu mereka.

Dia sangat susah separuh jalan menyebrang medan berbatu saat sepatu kudanya terlepas. Membuat pincang kuda pada sebuah batu, kemudian sepatu yang lainnya mulai lepas. Kuda tersandung, dan penunggang dengan beratnya jatuh ke tanah.

Sebelum raja bangkit, kudanya yang ketakutan, walaupun pincang, berlari dengan cepat. Raja melihat dan prajuritnya dipukul dan perang ada dimana saja mulai melawannya.

Dia melambaikan pedangnya ke udara. Dia berteriak,”Seekor kuda! Seekor kuda! Kerajaanku untuk seekor kuda.” Tetapi tidak ada kuda untuknya. Prajuritnya bermaksud melarikan diri untuk menyelamatkan diri mereka masing-masing. Mereka tidak dapat memberikan dia pertolongan.

Peperangan telah dikalahkan. Raja Richard kalah. Henry menjadi raja Inggris.

“Karena ketiadaan sebuah paku, sepatu hilang;
Karena ketiadaan sepatu, kuda hilang;
Karena ketiadaan kuda, perang kalah;
Karena kegagalan perang, kerajaan hilang;
Dan semua kaena ketiadaan paku sepatu kuda.”

Richard ketiga adalah salah satu raja terburuk Inggris. Henry Duke of Richmond, membuat perang dan mengalahkannya dalam perang yang besar.

0 komentar:

Posting Komentar