Kamis, 29 April 2010

CERITA SERIGALA YANG LAIN

“Serigala! Serigala! Serigala!”

Tiga petani berjalan menyeberangi ladang dan melihat dengan semangat untuk jejak di tanah yang lembek. Seseorang membawa senjata, dan seseorang memegang garpu rumput dan yang ketiga memegang kampak.

“Serigala! Serigala! Serigala!, mereka berteriak, saat bertemu dengan petani lain yang datang keluar dari bukit.

“Dimana? Dimana?” tanyanya.

“Kami tidak tahu,” jawabnya,” tetapi kami melihat jejaknya dibwah sana pada selokan. Itu adalah serigala tua yang sama yang bersembunyi disekitar sini sepanjang musim dingin.”

“Dia membunuh tiga domba saya semalam,”kata seseorang yang namanya David Brown.

“Dia sudah membunuh sebanyak dua puluh sejak musim dingin dimulai,” Kata Thomas
Tanner.

Bagaimana anda mengetahui hanya satu binatang liar yang melakukan semua kekacauan ini?” tanya petani keempat yang bernama Israel Putnam.


“Karena jejaknya selalu sama,” jawab David Brown.” Mereka memperlihatkan tiga jari kaki yang hilang dari kaki depan kiri.

“Dia sudah tertangkap dalam jebakan beberapa waktu lalu, saya kira,” kata Putnam.

“Samuel Stark melihatnyadi suatu pagi,” kata Tanner. “ Dia mengatakan dia adalah monster; dan berlari kedepan bukit dengan seekor domba kecil dimulutnya. Mereka mengatakan dia memiliki keluarga serigala muda diatas sana; dan itu sebabnya dia membunuh banyak domba.”

“Sini ada jejaknya lagi,” kata Putnam.

Mereka dapat terlihat sangat sederhana, karena disini tanahnya cukup berlumpur. Keempat orang tersebut mengikuti mereka untuk beberapa jauh dan kemudian kehilangan mereka pada sisi bukit.

“Biarkan kami memanggil tetangga bersama dan memiliki perburuan serigala yang besar besok.” Kata Putnam. “ Kita harus mengakhiri pembunuhan domba ini.”

Semua orang yang lain setuju, dan mereka berpisah.

II

Hari berikutnya dua puluh satu laki-laki dan anak laki-laki datang bersama-sama untuk perburuan serigala yang besar. Mereka menjejak binatang tersebut ke mulut sebuah gua, jauh ke atas bukit.

Mereka berteriak dan melempar batu ke gua. Tetapi serigala terlalu pintar untuk menunjukkan dirinya. Dia berada tersembunyi diantara beberapa batu, dan tidak ada yang membuatnya bergerak.

“Saya akan mengambilnya keluar,” kata Israel Putnam.

Gua yang terbuka hanya lubang yang sempit antara dua batu.
Putnam membungkuk kebawah dan melihat kedalam. Sangat gelap disana, dan dia tidak dapat melihat apapun.

Kemudian dia mengikat tali sekeliling pinggangnya dan berkata pada temannya,” Pegang pada yang lain sampai akhir, nak. Saat saya terenggut, dorong saya keluar secepat yang kamu bisa.” Dia kebawah dengan tangan dan lututnya dan merayap kedalam gua. Dia merayap sangat pelan dan berhati-hati.

Akhirnya dia melihat sesuatu dalam segelapan yang terlihat seperti dua bola api. Dia tahu, itu adalah mata serigala. Serigala memberinya eraman pelan dan siap bertemu dengannya.

Putnam memberikan tarikan yang cepat dan temannya mendorongnya keluar dengan sangat buru-buru. Mereka takut bahwa serigala mengenainya; tetapi dia berharap hanya untuk mendapatkan senjatanya.

Segera dengan senjata di satu tangan, dia bergerak pelan-pelan ke dalam gua. Serigala melihatnya. Dia mengeram dengan keras dimana orang-orang diluar ketakutan. Tetapi Putnam tidak takut. Dia mengangkat senjatanya dan menembak hewan yang besar. Saat temanya mendengar senjata mereka menarik tali dengan cepat dan menariknya keluar. Itu tidak menyenangkan saat didorong keluar melewati batu yang tajam pada jalan; tetapi itu lebih baik daripada digigit serigala. Putnam mengisi senjatanya lagi.

Kemudian dia mendengar. Tidak ada suara dalam gua, Mungkin serigala menunggu untuk loncat ke dirinya. Dia merangkak kedalam gua untuk ketiga kalinya. Tidak ada bola api yang terlihat sekarang. Tidak ada eraman marah terdengar. Serigala telah mati.
Putnam tinggal dalam gua cukup lama sehingga temannya mulai memperingatkannya. Setelah beberapa saat, bagaimanapun, dia menarik tali dengan cepat. Para pria dan anak laki-laki mendorongnya keluar dengan segala kekuatan mereka; dan Putnam dan serigala ditarik keluar bersama-sama.

Ini terjadi pada saat Israel Putnam seorang pemuda. Saat Perang Revolusioner dimulai dia adalah salah satu yang bergegas ke Boston untuk menolong orang-orang yang mempertahankan diri mereka sendiri terhadap prajurit Inggris. Dia menjadi seorang yang terkenal dengan keberaniannya dan salah satu jendral terbaik yang berperang untuk membebaskan Amerika.

0 komentar:

Posting Komentar